Gedung kesehatan tergolong sebagai fasilitas vital yang wajib dimiliki setiap kota. Agar penggunaannya tahan lama maka konstruksi gedung berbeda dari bangunan lainnya. Biasanya pengerjaan pembangunan gedung kesehatan dilakukan oleh jasa kontraktor.
Rumah sakit adalah fasilitas publik yang menjadi tempat rujukan masyarakat terkait kondisi kesehatan mereka. Sebagai bangunan vital yang menopang kehidupan berkelanjutan, rumah sakit harus dibangun dengan konstruksi yang baik.
Rumah Sakit pada dasarnya terdapat beberapa jenis, ada yang sifatnya lebih ke umum dan ada pula yang khusus. Di Indonesia sendiri bisa Anda temui ragam jenis Rumah Sakit. Misalnya Rumah Sakit lembaga atau perusahaan, klinik, Rumah Sakit umum, Rumah Sakit pendidikan atau penelitian, dan Rumah Sakit terspesialisasi. Adapun macam-macam bangunan Rumah Sakit yang dapat di bangun kontraktor Rumah Sakit sebagai berikut.
Rumah Sakit Umum
Dalam pelaksanaan pembangunan ini ada beberapa fasilitas yang perlu dipenuhi kontraktor. Contohnya di sektor kapasitas yang cukup besar pada bagian rawat inap. Sebab di sana menjadi tempat perawatan pasien baik dalam waktu jangka panjang atau pendek. Sedangkan untuk fasilitas semua tergantung pada kemampuan pemilik atau penyelenggara. Misalkan fasilitas bersalin, bedah plastik, laboratorium, bedah, dan lain-lain.
Rumah Sakit Terspesialisasi
Sistem perawatan pasien di Rumah Sakit ini lebih
spesifik. Jadi bila itu Rumah Sakit anak maka tempat tersebut dikhususkan untuk
anak-anak atau pada trauma center di sana akan menangani pasien yang mengalami
atau mengidap suatu trauma, dan Rumah Sakit spesialisasi yang lain. Dalam hal
ini kontraktor Rumah Sakit akan membangun
sesuai jenisnya.
Bicara mengenai pembangunan pastinya perlu menyiapkan berbagai hal. Mulai dari desain bangunannya, bahan baku yang dibutuhkan, dan masih banyak lagi hal-hal yang perlu disiapkan. Apalagi membangun Rumah Sakit, tentu akan lebih banyak lagi yang perlu dikerjakan dan disediakan.
Fasilitas yang dibangun kontraktor rumah sakit ada beberapa bagiaan. Berikut adalah fasilitas yang wajib ada di setiap rumah sakit :
Poliklinik
Poliklinik berguna bagi mereka yang rawat jalan. Tiap rumah sakit memiliki jumlah klinik yang berbeda – beda tergantung dari spesialis yang ada, jadi para kontraktor rumah sakit tidak bisa membuat sama rata antara rumah sakit satu dengan lainnya.
Ruang rawat inap
Bagi yang sakit lebih parah dan diharuskan untuk menginap, ruang rawat inap pasti selalu dibutuhkan. Disini semua pasien dirawat dengan baik sampai mereka sembuh. Umumnya rumah sakit memiliki 2 jenis ruang rawat inap, yakni ruang kelas 1 dan ruang VIP. Tetapi konstruksi rumah sakit besar bisa membagi menjadi 3 atau bahkan 5 kelas
Perencanaan Bangunan Rumah Sakit
1. Memberikan perlindungan kepada pasien menjadi prioritas utama
Banyaknya lalu lintas tentu membuat pasien terganggu, terlebih dengan mengurangi efisiensi layanan terhadap pasien akan terkena infeksi meningkat. Terutama untuk pasien bedah, kebersihan perlu dijaga. Untuk memaksimalkan layanan pada pasien, jaminan terbebas dari serangan infeksi merupakan hal terpenting untuk dipenuhi.
2. Membuat sependek mungkin jalur lalu lintas
Pembuatan jalur tersebut sangat bermanfaat, selain menjaga Rumah Sakit agar tetap bersih. Adanya jalur ini mampu mengamankan langkah setiap orang baik itu petugas, pasien, perawat, dan lainnya. Rumah Sakit merupakan tempat di mana orang-orang mengerjakan sesuatu dengan cepat sebab jiwa pasien bergantung dengan hal itu.
3. Memisahkan aktivitas yang berbeda
Pemisahan ini dilakukan agar tidak tercampur antara yang satu dan lainnya seperti, memisahkan pekerjaan kotor dan bersih, perbedaan tipe pasien misalkan pasien rawat jalan dengan rawat inap atau sakit serius dan lainnya.
4. Hal ini perlu kontrol aktivitas petugas pada pasien serta aktivitas pengunjung
Supaya kegiatan petugas dengan pasien tidak mengalami gangguan. peletakan Pos perawat seharusnya memudahkan perawat memonitor pasien serta membantunya, pengunjung yang keluar dan masuk unit, dan menolong pasien yang tengah berlatih di koridor pasien. Adapun bayi yang baru lahir dilindungi dari bakteri, apalagi pencurian ataupun penculikan kamar. Tak lupa kamar bedah dan ICU, tempat seperti itu harus dijaga kebersihannya dari segala infeksi.
Kontraktor Gedung
Bertingkat atau High Rise Building
Ada banyak istilah yang digunakan untuk mendefinisikan bangunan tinggi, salah satunya adalah high rise building. Gedung-gedung tinggi pertama dibangun di Amerika Serikat pada tahun 1880-an. Bangunan ini rupanya muncul di daerah perkotaan di mana kenaikan harga tanah dan kepadatan penduduk yang besar. Sehingga menciptakan permintaan dan kebutuhan untuk bangunan yang tingginya secara vertikal daripada menyebar secara horizontal.
Biasanya yang termasuk
kategori ini adalah bangunan dengan lebih dari 7 lantai – 10 lantai atau dengan
ketinggian 23 meter – 30 meter. Namun Home Quality Mark mendefinisikan high
rise sebagai bangunan yang tingginya 18 meter atau lebih. Ketinggian
bangunan ini secara historis terkait dengan jangkauan peralatan dan
penyelamatan layanan pemadam kebakaran. Di sisi lain, ada sejumlah pemerintahan
di berbagai bagian negara menurunkan ambang batas ketinggian 18 meter menjadi
11 meter.
Bangunan bertingkat tinggi pun dibuat praktis dengan penggunaan rangka struktur baja dan selubung eksterior kaca. Pada pertengahan abad ke-20, bangunan seperti itu telah menjadi fitur standar lanskap arsitektur di sebagian besar negara di dunia. Faktor terpenting dalam desain bangunan bertingkat tinggi adalah kebutuhan bangunan untuk menahan gaya lateral yang ditimbulkan oleh angin dan potensi gempa. Sebagian besar bangunan tinggi memiliki rangka yang terbuat dari baja atau baja dan beton.
Nah, karena ketinggiannya dan populasi penghuninya yang besar, gedung-gedung tinggi memerlukan penyediaan sistem keselamatan jiwa yang cermat. Bangunan ini harus menyediakan standar pencegahan kebakaran harus ketat, dan ketentuan untuk sarana jalan keluar yang memadai jika terjadi kebakaran, pemadaman listrik, atau kecelakaan lainnya. Meski awalnya dirancang untuk tujuan komersial, kini banyak gedung tinggi yang dialihfungsikan untuk berbagai keperluan. Jadi, jangan heran kalau ada kombinasi ruang kantor, perumahan, ritel, kolam renang hingga hotel dalam satu gedung.
Jenis Sistem Struktur Gedung Bertingkat High Rise Building
Saat ini, banyak kota di berbagai negara memiliki gedung-gedung bertingkat. Biasanya, bangunan ini hanya memiliki kegunaan terbatas dan terutama difokuskan pada fungsi sebagai apartemen, hotel, dan gedung perkantoran, meskipun kadang-kadang termasuk fasilitas ritel dan pendidikan.
Selain itu, karena high rise building adalah salah satu bangunan terbesar yang dibangun, maka fungsi komersial dan kantornya memerlukan tingkat fleksibilitas yang tinggi.
Itulah mengapa penting bagi bangunan bertingkat untuk memiliki sistem struktur atau kerangka struktural, yakni kumpulan elemen yang saling terkait atau saling bergantung yang membentuk struktur kompleks.
Sistem struktural ini dibangun dan dirancang untuk menahan beban yang berbeda. Anda pastinya tak menginginkan bangunan bertingkat yang mudah roboh. Untuk memberikan lebih banyak informasi tentang sistem struktur pada high rise building, simak penjelasan di bawah ini
1. Sistem Struktur Rigid Frame (Rangka Kaku)
Dalam struktur semacam ini, balok dan kolom dibangun secara monolitik untuk menahan beban. Sistem rangka kaku lebih cocok untuk bangunan beton bertulang. Meskipun sistem ini juga dapat digunakan dalam konstruksi baja, tetapi sambungannya akan mahal. Komponen struktur rangka kaku dapat menahan kelenturan, beban aksial, dan gaya geser. Fakta menariknya, struktur tertinggi di dunia yakni Burj Khalifa, dibangun menggunakan sistem rangka kaku.
2. Sistem Struktur Braced Frame
Struktur ini lebih banyak digunakan dalam konstruksi baja dan cocok untuk bangunan bertingkat di kisaran ketinggian rendah hingga menengah. Salah satu keuntungan struktur ini adalah dapat diulang hingga ketinggian bangunan dan ekonomis dalam desain dan fabrikasi. Sayangnya, ada juga kemungkinan menghalangi perencanaan internal, mempengaruhi lokasi pintu dan jendela.
3. Sistem Struktur Wall Frame
Struktur ini terdiri dari dinding dan bingkai yang berinteraksi secara horizontal dan menghasilkan sistem yang lebih kuat dan lebih kaku. Dalam sistem ini, dinding biasanya padat dan dapat ditemukan di sekitar poros elevator, tangga dan/atau di sekeliling bangunan. Selain itu, dinding juga dapat memberikan efek positif pada kinerja rangka seperti mencegah keruntuhan lantai yang lunak.
4. Sistem Struktur Shear Wall
Struktur ini biasanya dibangun sebagai inti bangunan. Dalam hal menguatkan gedung tinggi baik beton bertulang atau struktur baja, sistem ini sangat cocok karena memiliki kekakuan dan kekuatan bidang yang besar. Selain itu, sistem ini cocok untuk bangunan hotel dan tempat tinggal yang memiliki perencanaan berulang dari lantai ke lantai yang memungkinkan dinding menjadi kontinyu secara vertikal.
5. Sistem Struktur Core and Outrigger
Sistem struktural ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan dan kekuatan bangunan dengan menghubungkan inti ke kolom luar yang berjarak dekat. Pada dasarnya, sistem outrigger berfungsi dengan menyatukan dua sistem struktural, yakni sistem inti dan sistem perimeter. Sistem struktur semacam ini secara praktis digunakan untuk bangunan sampai dengan 70 lantai dan bangunan yang lebih tinggi karena efisiensi yang lebih besar dicapai dalam menahan gaya.
Situs Kami Lainnya : Marmer Lantai Gedung, Kualitas terbaik dengan harga terjangkau
Komentar
Posting Komentar