Tangga merupakan
salah satu dari bangunan yang berfungsi sebagai penghubung lantai pada bangunan
bertingkat, yang memiliki syarat-syarat umum yaitu penempatannya diusahakan sehemat
mungkin menggunakan ruangan, mudah ditemukan,mendapat cahaya matahari pada waktu
siang, serta tidak mengganggu laulintas orang banyak dan memiliki kekuatan yaitu
kokoh serta stabil bila dilalui orang dan barang sesuai dengan perencanaan baik dari segi
bentuknya yang sederhana, layak, sehingga mudah dan cepat dalam pengerjaan kemudian murah dari
segi biayanya, rapih, indah serta serasi dengan keadaan tangga itu sendiri.
Macam - Macam Desain dan Bagian dari Tangga
Menentukan desain tangga untuk rumah tidaklah mudah dan perlu beberapa perhitungan yang matang. Menentukan desain tangga dipengaruhi oleh konsep dari bangunan itu sendiri. Berikut adalah beberapa desain tangga yang sering digunakan dalam rumah.
Desain Tangga Lurus
Tangga lurus adalah gaya yang paling umum dan terjangkau. Anak tangga pra-potong bagian vertikal dari tangga tersedia di toko-toko bangunan dan banyak pembangun menggunakan ini karena kesederhanaannya.
Desain garis lurus berarti tangga tidak memerlukan penopang khusus dan hanya perlu dipasang di bagian atas dan bawah. Tangga jenis ini juga memudahkan pemasangan railing dan pegangan tangan. Tentu saja, ada variasi tangga lurus yang mencakup anak tangga terbuka, material modern, dan pagar kabel logam yang secara signifikan mengubah tampilan dasarnya.
Tangga ini sering juga disebut atau dikenal dengan nama One Wall Stair. Tangga ini menerus dari bawah ke atas tanpa adanya belokan. Tapi terkadang ada juga yang berisi bordes atau tempat istirahat sementara.Tangga jenis ini sangat banyak memerlukan lahan dan cocok untuk rumah yang luas. Selain itu bagian yang berada dibawah tangga bisa dimanfaatkan menjadi ruangan tertentu.
Meskipun tangga lurus mungkin yang paling umum, namun memiliki beberapa kekurangan, yaitu membutuhkan lebih banyak ruang linier, yang benar-benar dapat memengaruhi desain Anda.
Keuntungan Tangga Lurus
· Tipe tangga minimalis lurus mudah dibangun dan memiliki banyak pilihan desain
· Cukup sempurna untuk rumah berdesain minimalis
· Pengukuran railing untuk tangga lurus lebih sederhana dibandingkan dengan desain tangga lainnya
Kekurangan Tangga Lurus
· Tangga lurus menggunakan cukup banyak ruang linier yang membuat rumah berukuran kecil terlihat lebih sempit
· Tangga lurus tidak menawarkan privasi ini karena letaknya di
tengah atau menempel di dinding
Desain Tangga Berbentuk L
Tangga berbentuk L adalah gaya tangga umum lainnya. Mereka pada dasarnya adalah tangga lurus dengan belokan, baik di tengah atau lebih dekat ke satu ujung atau ujung lainnya. Tangga berbentuk L menarik karena berbagai alasan, terutama karena lebih menarik secara visual.
Selain itu, mereka cenderung memakan lebih sedikit ruang dan dapat digunakan di sudut ruangan. Bagi sebagian orang, mereka juga lebih mudah dinavigasi karena pendaratan yang lebih lebar yang memisahkan tangga.
Tentu saja, jenis tangga ini lebih rumit untuk dibangun dan akibatnya lebih mahal. Tangga berbentuk L juga biasanya membutuhkan dukungan untuk pendaratan dan belokan.
Tangga berbentuk L merupakan solusi untuk tangga pada ruangan yang agak terbatas. Tangga yang diletakkan di pojok ruangan dapat dibelokkan menjadi bentuk L, sehingga tangga menjadi lebih hemat ruang dalam hal panjang, sementara ruang bawahnya untuk fungsi lain di ruangan seperti gudang atau kamar mandi.
Apapun desain tangga leter L yang hendak digunakan dalam rumah, Anda harus menghitung dulu jumlah anak tangga yang diperlukan dalam membangunnya. Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus tinggi tangga secara keseluruhan (h) dibagi tinggi setiap anak tangganya (t), kemudian dikurangi satu. Singkatnya, rumus anak tangga adalah (h/t)-1.
Rekomendasi kami adalah: anak tangga harus dibuat setinggi 16-20 cm sehingga mudah dinaiki. Ada pun lebar ideal adalah 26-30 cm, sehingga seluruh bagian kaki bisa berpijak tanpa resiko terpeleset. Secara keseluruhan, lebar anak tangga harus mencapai 120 cm, jadi bisa dilewati oleh dua orang dalam waktu yang bersamaan.
Kelebihan Tangga Bentuk L
· Menarik secara visual
· Menambahkan batasan visual antar lantai sehingga menyediakan privasi
· Membantu transmisi suara antar lantai
· Lebih aman dibandingkan tangga lurus karena adanya bordes
· Memiliki bordes tempat bisa beristirahat sejenak saat sedang menaiki tangga
· Dapat diletakkan di sudut ruangan sehingga mempercantik desain rumah
Kekurangan Tangga Bentuk L
· Lebih sulit dibangun dibandingkan tangga lurus
· Membutuhkan bordes
· Pemasangan railing untuk jenis tangga ini membutuhkan keahlian khusus
· Tidak cocok untuk dipasang di basement yang membutuhkan perpindahan barang-barang besarDesain Tangga Berbentuk U
Tangga berbentuk U atau switchback merupakan dua tangga tangga lurus yang disatukan oleh bordes dengan sudut belokan sekitar 180 derajat.
Pada dasarnya tangga berbentuk U adalah dua tangga lurus yang disatukan pada sudut yang berlawanan. Jenis tangga ini layak dipertimbangkan saat Anda merencanakan untuk renovasi rumah jadi 2 lantai.
Alasannya, tangga switchback bisa terlihat kompak pada ketinggian tertentu, dan mampu memberikan privasi yang lebih baik dibandingkan lantai model lurus.
Tangga rumah dengan model U sangat sering digunakan oleh kontraktor rumah minimalis. Untuk model U ini, tidak begitu membutuhkan banyak ruang. Tangga model U ini bisa terletak di bagian dinding ruangan. Anda juga bisa mengatur arahnya sesuai keinginan atau sesuai interior rumah, baik ke kiri atau kanan.
Tangga berbentuk U umumnya terdiri dari dua tingkat tangga yang berlawanan arah dengan pendaratan di belokan. Ini juga lebih menarik secara visual daripada tangga lurus.
Selain itu, mereka mengambil lebih sedikit ruang lantai linier dan dapat berguna untuk desain sudut. Biasanya tempat pendaratan berukuran besar. Kelemahan utama dari tangga berbentuk U adalah belokan yang membuatnya lebih sulit untuk memindahkan perabot yang lebih besar ke atas.
Kelebihan Tangga Bentuk U
· Cocok dengan denah rumah
· Menawarkan sisi arsitektur yang menarik
· Keberadaan bordes menyediakan area untuk beristirahat
Kekurangan Tangga Bentuk U
· Lebih sulit dibangun dibandingkan bentuk tangga lainnya
Desain Tangga Winder
Secara bentuk, tangga winder ini mirip dengan tangga bentuk huruf L. Perbedaanya hanyalah ada di bagian bodres tangganya. Pada jenus tangga winder, tidak ada bodres sehingga di bagian berkeloknya.
Ada bagian-bagian tangga yang bentuknya bukan persegi panjang. Biasanya, model tangga winder ini terkesan jadul, Namun sobat bisa memodifikasinya menjadi lebih modern dan cocok banget untuk model rumah minimalis atau yang mengarah ke gaya Jepang, seperti Japandi.
Kelebihan Tangga Winder
· Membutuhkan area yang lebih sedikit dibandingkan model tangga lain
· Umum ditemukan di rumah-rumah tua sebagai tangga sekunder yang terhubung ke area dapur
· Terlihat lebih menarik dibanding tangga lainnya dari segi visual
Kekurangan Tangga Winder
· Lebih sulit dinaiki dibandingkan tangga L
· Sulit dalam hal pemasangan railing
·
Sebuah
bordes bagaimanapun tetap dibutuhkan pada tangga ini
Desain Tangga Spiral
Dari segi bentuk, jenis tangga spiral mirip dengan tangga melingkar. Namun, biasanya jenis tangga yang satu ini ukurannya lebih kecil dan memiliki satu tiang pusat yang menjadi penyangga semua anak tangga. Model ini biasanya ditemukan di rumah atau hunian kota yang padat karena sangat space-saving atau hemat ruang. Jika memilih jenis tangga spiral, kamu harus lebih berhati-hati dan fokus saat melangkah
Meskipun cocok untuk ruang yang sempit, tangga spiral masih dianggap sebagai gaya baru. Tangga spiral sejati memiliki satu tiang pusat tempat semua anak tangga yang memancar saat dipasang, saat tangga tersebut berputar ke atas melalui ruang di lantai di atasnya. Karena sifat kontaknya, mereka biasanya ditemukan di rumah pantai dan hunian kota yang padat karena sedikit ruang yang mereka butuhkan.
Banyak peraturan bangunan kota mengharuskan tangga spiral menjadi rute keluar sekunder dari lantai yang lebih tinggi karena tidak mudah dinavigasi.
Faktanya, itu adalah salah satu kelemahan utama tangga spiral. Hanya satu orang pada satu waktu yang dapat menggunakan tangga dan pijakan memerlukan kehati-hatian karena bagian dalam setiap anak tangga sempit. Selain itu, jauh lebih sulit untuk memindahkan barang yang lebih besar ke atas dan ke bawah tangga spiral.
Kelebihan Tangga Spiral
· Desainnya compact
· Terlihat atraktif dengan desain railing yang beragam
· Tidak membutuhkan struktur pendukung yang terlalu banyak
· Pemasangannya lebih mudah dibandingkan tangga lainnya
Kekurangan Tangga Spiral
· Tangga spiral lebih sulit dinaiki dibandingkan jenis tangga yang lain
· Tidak disarankan untuk digunakan sebagai tangga utama di dalam rumah
· Sulit untuk membawa barang besar melalui tangga spiral
· Hanya bisa satu orang yang dapat menaiki dan menuruni tangga ini dalam satu waktu
Desain Tangga Melengkung
Jenis tangga melengkung identik dengan rumah-rumah klasik yang besar dan mewah. Namun, untuk membuat jenis tangga yang satu ini kamu memerlukan ruangan atau area yang cukup luas. Kamu bisa menggunakan railing tangga sisi kiri dan kanan sebagai pengaman. Jenis tangga ini bisa menguatkan kesan klasik dan mewah pada hunianmu apalagi jika dipadukan dengan lantai marmer mewah.
Sebuah tangga melingkar lebih seperti tangga tradisional dari satu spiral memikirkan jenis yang Anda temukan di sebuah kastil abad pertengahan. Meskipun melengkung dan undakannya meruncing, lengkungannya lebih santai daripada tangga spiral dengan undakan yang lebih mudah dinavigasi.
Kadang-kadang disebut tangga heliks, lekukannya lebih anggun dan kurang kompak, yang membantu menciptakan titik fokus arsitektural. Tentu saja, ini membutuhkan lebih banyak ruang terbuka dan lebih mahal untuk dibangun.
Kelebihan Tangga Lengkung
· Elegan dan tradisional
· Dapat berdaptasi dengan arsitektur kontemporer
· Mudah untuk dipijak apabila radiusnya besar
Kekurangan Tangga Lengkung
· Paling sulit untuk dibangun dibandingkan dengan tangga lainnya
· Memiliki harga yang mahal
Desain Tangga Apung
Tangga apung dirancang agar terlihat seperti melayang di udara tanpa dukungan struktural apa pun . Umumnya, bentuk tangga apung adalah lurus ke atas. Bedanya dengan one wall stair adalah tangga apung tidak memiliki penyangga tangga. Jenis tangga ini hanya berupa anak-anak tangga yang langsung dipasang ke dinding sehingga modelnya terlihat sangat minimalis.
Bahan yang digunakan dapat berupa kayu, tetapi sering kali bahan lain seperti logam, kaca, atau batu. Ini adalah tampilan kontemporer yang sering mengabaikan pegangan tangan, meskipun kaca dapat digunakan untuk keselamatan daripada pagar tradisional tanpa mengorbankan perasaan terbuka. Sekali lagi, gaya mengambang apa pun harus memenuhi kode bangunan lokal.
Penggunaan tangga ini memberikan kesan tiga dimensi yang cantik, namun tidak menghabiskan terlalu banyak ruang. Dengan sepenuhnya memanfaatkan perubahan level dan sudut ruang, kita dapat melihat sebuah tangga rumah dengan garis pandang vertikal yang substansial. Penggunaan cahaya alami yang maksimal ke dalam ruangan ini pun makin menambah keindahan hunian tersebut.
Kelebihan Tangga Apung
· Tangga apung menciptakan ketertarikan visual dan terlihat lebih unik dibandingkan tangga lainnya
· Menciptakan lebih banyak ruang
· Terlihat lebih terbuka dan estetis
Kekurangan Tangga Apung
· Struktur bangunan harus dipertimbangkan untuk bisa memasang tangga apung
· Harus dipastikan dapat menopang berat tertentu
· Memiliki harga yang lebih mahal
Material yang Umum digunakan untuk Tangga Rumah
Tangga bisa terbuat dari beberapa material seperti beton, kayu, besi dan sebagainya. Penentuan material untuk tangga tergantung dari desain rumah kegunaan tangga itu sendiri, berikut beberapa material yang sering digunakan untuk pembuatan tangga :
1. Tangga Kayu
Untuk bangunan sederhana dan semi permanen. Pertimbangan : material kayu ringan, mudah didapat serta menambahkan segi estetika yang tinggi bila diisi dengan variasi profil dan difinishing dengan rapi. Kelemahan : tidak dapat dilalui oleh beban-beban yang berat, lebarnya terbatas, memiliki sifat lentur yang tinggi serta konstruksi tangga kayu tidak cocok ditempatkan di ruang terbuka karena kayu mudah lapuk jika terkena panas dan cahaya.
2. Tangga Baja
Biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi permanen seperti bangunan peruntukan bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain. Tangga ini kurang cocok untuk bangunan dekat pantai karena pengaruh garam akan mempercepat proses karat begitupun bila ditempatkan terbuka akan menambah biaya perawatan.
3. Tangga Beton
Tangga beton adalah suatu konstruksi tangga yang dibuat dengan bahan menggunakan semen (pc),koral,pasir,dan air yang dicampur menjadi suatu campuran yang akan dicetak kedalam cetakan yang sebelumnya sudah dibuat. Didalam cetakan tersebut dipasang suatu rangkaian baja atau besi yang digunakan untuk memperkuat beton yang akan dibuat. Besi tersebut dirangkai melebar dan memanjang dari bagian tangga tersebut. Biasanya besi atau tulangan yang dipakai dalam pembuatan tangga beton yaitu besi berdiameter 8mm atau lebih.
Tangga beton biasanya sering dijumpai di dalam gedung gedung rumah tinggal, bangunan sekolah, dan gedung perkantoran lainya yang tangganya sering dilalui oleh sekelompok orang banyak. Disamping itu tangga beton dapat dibentuk sesuka hati menurut selera perencana. Bentuk yang paling sederhana adalah tangga bordes berlawanan arah.
Sampai sekarang banyak digunakan pada bangunan bertingkat 2 (dua) atau lebih dan bersifat permanent seperti peruntukan kantor, rumah tinggal, pertokoan. Tangga beton umumnya dibuat dari beton bertulang, dengan penulangan yang diperhitungkan berdasarkan pembebanan yang bekerja diatasnya, serta mutu baja dan beton yang digunakan. Oleh karena itu semua dasar hitungan dengan ketentuan yang ada dan tercantum pada PBI 1955 atau PBI 1971
4. Tangga Batu atau Bata
Konstruksi ini mulai jarang digunakan karena sudah ketinggalan dalam bentuk, kekuatan, efisiensi pembuatannya, dana sangat terbatas dalam penempatannya. Konstruksi tangga pasangan batu bata sering disebut konstruksi tangga dari batu buatan. Konstruksi tangga semacam ini sedapat mungkin dibuat dengan memperhatikan ukuran - ukuran dari batu bata, untuk disesuaikan dengan konstruksinya.
Untuk tangga dari batu bata yang tidak terlalu tinggi, maka tangga tersebut dapat dijadikan satu dengan fondasinya. Demikian pula untuk tangga yang seluruhnya dari batu bata, perletakan tangga dapat ditempatkan di atas lengkung dari batu bata. Cetakan pembuat lengkung dapat diambil dari tanah. Bidang injakan dan penutup dari tangga batu bata dapat dibuat atau ditutup dengan teraso. Tangga dari batu bata dapat juga diberi hiasan (“profileering”), perlu diperhatikan bahwa tangga dari batu bata agar diusahakan jangan sampai ada sudut - sudut yang runcing, karena mudah patah.
Komponen - Komponen Bagian dari Tangga
Tangga terdiri dari beberapa komponen yang berkaitan satu dengan lainnya. Komponen tersebut ada yang wajib ada di tangga ada pula yang tidak wajib ada tergantung dari desain tangga itu sendiri. Berikut beberapa komponen penyusun tangga :
1. Pondasi tangga
Sebagai dasar tumpuan atau landasan agar tangga tidak mengalami penurunan, pergeseran. Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali,beton bertulang atau kombinasi dari keduanya dari kedua bahan dibawah pangkal tangga harus diberikan balok anak sebagai pengaku pelat lantai agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar.
2. Anak tangga
Merupakan elemen dari tangga yang perlu perhatian cukup penting,karena sering dilalui untuk naik turun pengguna ,bahan permukaan anak tangga harus benar-benar nyaman agar terhindar dari kemungkinan kecelakaan seperti terpeleset. Anak tangga terdiri dari 2 bagian yaitu bagian horizontal,dan vertical,serta memiliki ukuran lebar anak tangga untuk hunian berkisar 20-33 cm. untuk ukuran tangga vertical atasnya berkisar 15-18 cm dimana ukuran lebar tangga juga penting diperhatiakan untuk panjang,lebar tangga pada hunian tempat tinggal ada;lah minimal 90cm,serta biasanya untuk tangga servis biasanya lebih kecil yaitu 75 cm. Berfungsi sebagai tempat bertumpunya telapak kaki,dibuat dengan jarak yang sama dengan selisih tinggi (trap) yang dibuat agar lebih nyaman ketika berjalan ditangga
3. Ibu tangga
Merupakan
bagian dari tangga yang merupakan konstruksi pokok yang berfungsi untuk mendukung
anak tangga. Komponen ini biasanya menjadi tempat perletakan anak tangga, bentuk dan ketebalan beraneka macam terganung dari beban yang dipikulnya.
4. Railling
Merupakan pegangan dari tangga.Material yang biasa digunakan bermacam-macam jenisnya,misalnya menggunakan pegangan dari kayu,besi hollow bulat,baja dan lain - lain.terkadang juga ditemukan tangga tanpa railing namun tangga yang tanpa reilling sangat rendah tingkat keamanannya. Ukuran pegangan railing biasanya 3.8 cm yang merupakan ukuran yang bisa mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia. Untuk menjaga kenyamanan pegangan tangga perlu diperhatikan juga jarak antara railing pegangan tangga dengan jarak tembok, biasanya jarak yang baik itu adalah sekitar 5 cm.
5. Bordes
Bordes biasa juga disebut landing.Merupakan bagian dari tangga sebagai tempaberistirahat menuju arah tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebsagai pengubah arah tangga. Umumnya keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15. Kenyamanan 7 bordes juga harus diperhatikan, untuk lebarnya harus disesuaikan dengan lebar tangga. Untuk tanga rumah tinggal lebar bordes sekitar 80 sampai 100 cm dan untuk bangunan umum lebar bordesnya biasanya 120 sampai 200 cm dimana bordes tersebut dapat dibuat dengan 3 model yaitu bordes tangga lurus,bordes tangga L serta bordes tangga U.
6. Bluster
Merupakan penyangga pegangan tangga biasanya bentuknya mengarah vertical, materialnya biasanya dibuat dari kayu,beton, juga baja. Terkadang juga ada material bluster yang terbuat dari kaca. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga sangat perlu memperhatikan jarak antara tangga dan bluster tidak terlau jauh, untuk standar ketinggian bluster yaitu sekitar 90 sampai 100 cm.
Persyaratan Tangga Ideal Untuk Rumah
1. Awet dan dapat bertahan dalam waktu yang lama serta kokoh.
2. Tingkat keamanannya tinggi serta memiliki material keamanan.
3. Kemiringan tangga kurang dari 45 derajat sehingga memudahkan dalam penggunaannya karena tidak terlalu landai.
4. Memiliki tempat pemberhentian setiap 12 kenaikan anak tangga yang disebut bordes.
5. Memiliki nilai estetika.
6. Letak tangga harus cukup representatif, dan mudah dijangkau.
7. Lebar tangga harus sesuai dengan fungsi tangga, lebarnya ditentukan dari jarak tepi sandaran dalam.
Itulah sedikit penjelasan kami mengenai beberapa desain tangga yang umum digunakan di berbagai rumah bertingkat.
Situs Kami Lainnya :
Kontraktor kolam renang handal untuk umum maupun pribadi di rumah anda
Jasa Bangun Rumah Sukoharjo Murah
BalasHapus